Segala Sesuatu Pasti Akan Berakhit Indah “Jeeee...ayo bangun udah jam setengah 6, nanti kamu terlambat, ” teriakan mama yang selalu aku dengar setiap pagi untuk membangunkanku. Jujur saja aku tidak tahu mengapa hanya suara mama yang dapat membangunkanku. “Iya maaa..aku udah bangun,” sahutku untuk memberi tanda kepada mama bahwa aku sudah bangun. Pagi itu udara sangat sejuk dan mentari masih malu malu untuk bersinar , karena baru sekitar pukul 06.10 WIB. Seperti biasa ketika aku sampai di sekolah, aku langsung disapa oleh sahabatku, dia adalah Zero Gavrilo panggil saja Jeje. Dia memiliki wajah yang tampan, seorang pemain basket yang pastinya memiliki tubuh tinggi dan memiliki paras yang menawan. Ya, kami bersahabat sejak kelas 10, karena kebetulan kami selalu satu kelas sampai kelas 12 ini. “Eh Jeehan, liat pr donggg,” rayunya ketika aku baru saja masuk ke kelas. “Ya ampun Jeee baru juga gue dateng,” sahutku sambil berjalan menuju mejaku, “yeee.. lama sih lo datengnya,” jawabny...